ASLIDOMINO.COM AGEN DOMINO ONLINE UANG ASLI TERPERCAYA INDONESIA - Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa di 2016 ini akan menjadi tahun terpanas dalam sejarah. Selain faktor manusia yang masih menjadi penyebab utama dari pemanasan global, dampak El Nino juga memberikan kontribusi.
2016 Adalah Tahun Terpanas Dalam Sejarah |
Sebenarnya, pada 2015 lalu juga telah tercatat sebagai tahun terpanas sejak pemanasan global mulai dilakukan pendataan pada 1880 silam. Tapi tahun ini diperkirakan akan mampu melebihi pemanasan global yang terjadi pada 2015 lalu.
Dilansir Ecowatch, Minggu barusan, Profesor Geografi dari Victoria University, James Renwick, menyatakan bahwa El Nino di Samudera Pasifik yang akan melanda dalam beberapa bulan ke depan akan sangat kuat pada 2016 ini akan membuat bumi semakin panas.
Hal senada juga diungkapkan oleh Profesor Adam Scaife dari Met Office. "Secara keseluruhan, kami menilai El Nino akan memberikan kontribusi hingga 25 persen untuk pemanasan global yang akan mencatatkan rekor baru di 2016," ujar Scaife.
Namun tentu saja, manusia masih menjadi penyebab utama dari pemanasan global. Polusi dari kendaraan dan pabrik serta pembakaran hutan yang kini melanda banyak negara turut menyumbang besar untuk pemanasan global.
Rata-rata temperatur global tahun lalu merupakan yang terpanas dengan marjin terluas dalam sejarah menurut dua lembaga Amerika Serikat.
Data dari Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dan Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional (National Oceanic and Atmospheric Administration/NOAA) negara itu menunjukkan bahwa selama 2015 rata-rata suhu global permukaan daratan dan lautan 0,90 derajat Celsius di atas rata-rata suhu abad ke-20, melampaui rekor tahun 2014 yang tercatat 0,16 derajat Celcius.
Para ilmuwan di Kantor Meteorologi Inggris dan Unit Riset Iklim Anglia Timur juga mempublikasikan data yang mengkonfirmasi temuan kedua lembaga Amerika Serikat itu pada Rabu.
Ini untuk keempat kalinya temperatur global mencatatkan rekor pada abad ini menurut badan-badan itu dalam ringkasan laporan tahunan mereka. "2015 merupakan kejadian yang luar biasa dalam konteks tren pemanasan jangka panjang yang lebih luas," kata Gavin Schmidt, Direktur Studi Antariksa Goddard Institute NASA, seperti dilansir kantor berita Reuters.
Peningkatan tajam tahun 2015 didorong sebagian oleh El Nino, siklus cuaca alami di Pasifik yang menghangatkan permukaan samudra setiap dua sampai tujuh tahun. Namun para ilmuwan menyatakan aktivitas manusia, terutama pembakaran bahan bakar fosil, merupakan pendorong utama peningkatan itu.
"Data tahun 2015 melanjutkan pola yang kita lihat selama empat sampai lima dekade terakhir," tandas Thomas Karl, Direktur Pusat Informasi Lingkungan Nasional NOAA.
El Nino terakhir bermula akhir 2015 dan akan berlangsung sampai musim semi 2016. El Nino itu termasuk di antara yang terkuat yang pernah tercatat namun Schmidt dan yang lainnya mengatakan peran fenomena cuaca sifatnya hanya pendukung dalam peningkatan suhu Bumi.
Separuh jalan lebih Data tahun 2015 menggarisbawahi pentingnya pemangkasan emisi gas rumah kaca jika dunia ingin mempertahankan peningkatan temperatur kurang dari dua derajat Celcius, target yang disepakati oleh 190 lebih negara dalam pembicaraan iklim di paris akhir Desember lalu.
Dengan nilai rata-rata global suhu permukaan tahun 2015 lebih dari satu derajat Celcius di atas level akhir abad ke-19, dunia sekarang separuh jalan untuk mencapai target Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang akan membutuhkan upaya lebih kuat untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. "
Pengumuman ini harus menjadi penekan bagi pemerintah guna menjalankan komitmen mereka untuk bertindak mengatasi perubahan iklim, dan untuk meningkatkan kekuatan rencana pengurangan emisi gas rumah kaca tahunan mereka," aku Bob Ward, direktur kebijakan Grantham Research Institute on Climate Change and the Environment di London. ASLIDOMINO.COM AGEN DOMINO ONLINE UANG ASLI TERPERCAYA INDONESIA
0 comments:
Posting Komentar